A.
Sejarah dengan Sosiologi
Sosiologi merupakan ilmu yang
mempelajari tentang masyarakat dan aspek-aspek dinamis yang ada didalamnya,
secara tidak langsung kita dapat menemukan bahwa objek kajian antara sosiologi dan
sejarah tidak jauh berbeda, namun sejarah membatasinya dengan konsep ruang dan
waktu. Sebagai sesama ilmu sosial yang kajiannya tidak jauh berbeda maka tidak
sulit kita menemukan hubungan-hubungan keilmuan antara sejarah dan sosilogi
Pada beberapa dasawarsa terakhir
ini banyak sekali hasil-hasil penelitian sosiologi berupa studi sosiologis yang
memfokuskan studinya pada gejala-gejala sosial yang terjadi dimasa
lampau(supardan, 2008:325), dengan memasukkan konsep ruang tadi maka dapat kita
lihat bahwa kajian tersebut jelas menggunakan beberapa konsep dari sejarah
untuk menjelaskan studi tersebut. Karya-karya seperti Pemberontakan Petani
Kaya yang ditulis oleh Tilly, Perubahan Sosial Masa Revolusi Industri
di Inggris Karya Smelzer, serta Asal Mula Sistem Totalitier dan
Demokrasi karya Barrington Moore. Karya-karya tersebut sering disebut
Sejarah Sosilogi.(Kartodirdjo dalam Supardan, 2008: 325)
Sejarawan juga terkadang
melakukan pendekatan sosilogis dalam melakukan penlitian, bahkan pada bias
dikatakan mulai terdapat kecendrungan penulisan sejarah, dari yang bersifat
konvensioanl dan naratif kepada penulisan sejarah dengan kompleksitas tinggi,
dimana sejarah dan ilmu-ilmu sosial lainnya saling berketergantungan dalam
melakukan sebuah pembahasan masalah
B.
Hubungan
Sejarah Dengan Antropologi
Antropologi sebagai salah satu
dari ilmu sosial memiliki kaitan dan sumbangan kepada ilmu sejarah begitu juga
sebaliknya. Dalam penulisan sejarah, sejarawan tidak jarang menggunakan teori
dan konsep ilmu sosial lain, termasuk antropologi. Sejarawan banyak meminjam
konsep antropologi diantaranya ialah, simbol, sistem kepercayaan, folklore,
tradisi besar, tradisi kecil, enkulturasi, inkulturasi, primitif, dan agraris. Sementara
itu, sumbangan Ilmu sejarah terhadap antropologi adalah, sejarah sebagai
kritik, permasalahan sejarah, dan pendekatan sejarah.
1.Sejarah sebagai kritik terhadap generalisasi
ilmu-ilmu sosial
Dalam ilmu-ilmu sosial termasuk di dalamnya antropologi seringkali melakukan generalisasi terhadap suatu permasalahan sosial yang terkadang tidak bersifat universal. Karena secara kenyataan historis terdapat perbedaan di berbagai tempat.
Dalam ilmu-ilmu sosial termasuk di dalamnya antropologi seringkali melakukan generalisasi terhadap suatu permasalahan sosial yang terkadang tidak bersifat universal. Karena secara kenyataan historis terdapat perbedaan di berbagai tempat.
2. Permasalahan sejarah bisa menjadi permasalahan
ilmu-ilmu sosial
Hakikatnya, sejarah mempelajari mengenai tingkah laku manusia. Jadi, jelas berkaitan karena ilmu-ilmu sosial termasuk antropologi membahas manusia sebagai mahluk sosial budaya sudah pasti manusia tersebut memiliki masa lalunya sendiri. Disitulah titik temu antara kajian antropologi dengan ilmu sejarah. Dari titik temu tadi maka permasalahan sejarah yang berkaitan dengan ilmu sosial bisa juga dikaji oleh ilmu sosial yang bersangkutan.
Hakikatnya, sejarah mempelajari mengenai tingkah laku manusia. Jadi, jelas berkaitan karena ilmu-ilmu sosial termasuk antropologi membahas manusia sebagai mahluk sosial budaya sudah pasti manusia tersebut memiliki masa lalunya sendiri. Disitulah titik temu antara kajian antropologi dengan ilmu sejarah. Dari titik temu tadi maka permasalahan sejarah yang berkaitan dengan ilmu sosial bisa juga dikaji oleh ilmu sosial yang bersangkutan.
3. Pendekatan ilmu sejarah bersifat diakronis
Jika ilmu sosial bersifat sinkronis maka ilmu sejarah bersifat diakronis. Hal tersebut jelas menambah sudut pandang baru dalam ilmu sosial. Dalam kajian antropologi pun bisa bersifat diakronis dalam memahami misalnya suatu kebudayaan pada saat ini.
Jika ilmu sosial bersifat sinkronis maka ilmu sejarah bersifat diakronis. Hal tersebut jelas menambah sudut pandang baru dalam ilmu sosial. Dalam kajian antropologi pun bisa bersifat diakronis dalam memahami misalnya suatu kebudayaan pada saat ini.
Antropologi dan Ilmu Sejarah sangat
berkaitan satu sama lain. Antropologi menyumbangkan banyak teori untuk ilmu
sejarah terutama pada konsep mengenai simbol, sistem kepercayaan, folklore,
tradisi besar, tradisi kecil, enkulturasi, inkulturasi, primitif, dan agraris.
Sementara itu, ilmu sejarah pun menyumbangkan kritiknya terhadap generalisasi
ilmu-ilmu sosial, permasalahan sejarah yang juga bisa dikaji oleh ilmu sosial
lain, dan diakronis. Jadi,Antropologi dan Ilmu Sejarah memiliki keterkaitan dan
saling mendukung satu sama lain
C. Hubungan
Ilmu Politik Dan Sejarah
Sejarah
adalah riwayat hidup ummat manusia, Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari
peradaban manusia, Melalui pelajaran ini segala ide- ide, kesuksesan dan
peradaban manusia dikupas. Disini pula kita mengetahui kejadian- kejadian
dahulu, gerak- gerik dan penyebab dimana memiliki timbal- baliknya pula. Disejarah
juga terdapat pembahasan perkembangan ekonomi, sosial, agama, para cendekiawan,
pergerakan artistik, perkembangannya dan juga membahas pertumbuhan dan
kemunduran negara, organisasi dan sebab kegagalan mereka.
Ilmu sejarah sangat dekat hubungannya dengan Ilmu politik:
Professor Seely mengatakan: Sejarah tampa ilmu politik laksana pohon tampa buah, sedangkan ilmu politik tampa sejarah bagaikan pohon tampa akar, dapat disimpulkan keduanya sangat berhubungan dekat.Freeman mengemukakan histori atau sejarah adalah politik masa dahulu, sedangkan politik adalah sejarah dimasa kini.
Beberapa fakta sejarah seperti yang dikatakan oleh Appadorai bahwa terdapat bagian dasar dari ilmu politik, dimana fakta- fakta sejarah memberikan kita materi mentah dari ilmu politik. Maka bagaimanakah kita mengolah mentah tersebut sehingga bermamfaat bagi kita.
Point- point diatas menberikan kita informasi tentang asal- usul barang- barang berharga dari ilmu sejarah, kemajuan dan kemunduran negara disertai segala problema yang terjadi dalam prinsip bernegara. Studi banding dari institusi dan politik yang baik pada masa lalu membantu kita untuk memahami permasalahan dimasa kini.Tiap- tiap masyarakat sudah pasti menghadapi suatu permasalahan, baik secara langsung dimana berakar dimasa dahulu kala, contohnya: kita memiliki warisan dari nenek moyang kita seperti: kastaisme, perkauman, dan sifat kedaerahan. Mempelajari ilmu sejarah dengan sendirinya akan membawa wawasan kita bahkan menolong kita dalam menyelesaikan fakta dasar dari permasalahan yang ada.
Ilmu politik akan samar bila tidak disertai dengan sejarah, dimana sejarah juga akan terlihat pincang bila tidak diiringi dengan ilmu politik. Kedua ilmu tersebut memiliki suatu keterkaitan yang tidak mungkin dipisahkan. Lebih jelasnya setiap sejarah pasti diiringi dengan sang hero atau nama- nama pemikir terdahulu, dimana ilmu politik mengupas segala bidang perkembangan suatu negara, dimana hal ini dikategorikan sebagai sejarah.
Ilmu sejarah sangat dekat hubungannya dengan Ilmu politik:
Professor Seely mengatakan: Sejarah tampa ilmu politik laksana pohon tampa buah, sedangkan ilmu politik tampa sejarah bagaikan pohon tampa akar, dapat disimpulkan keduanya sangat berhubungan dekat.Freeman mengemukakan histori atau sejarah adalah politik masa dahulu, sedangkan politik adalah sejarah dimasa kini.
Beberapa fakta sejarah seperti yang dikatakan oleh Appadorai bahwa terdapat bagian dasar dari ilmu politik, dimana fakta- fakta sejarah memberikan kita materi mentah dari ilmu politik. Maka bagaimanakah kita mengolah mentah tersebut sehingga bermamfaat bagi kita.
Point- point diatas menberikan kita informasi tentang asal- usul barang- barang berharga dari ilmu sejarah, kemajuan dan kemunduran negara disertai segala problema yang terjadi dalam prinsip bernegara. Studi banding dari institusi dan politik yang baik pada masa lalu membantu kita untuk memahami permasalahan dimasa kini.Tiap- tiap masyarakat sudah pasti menghadapi suatu permasalahan, baik secara langsung dimana berakar dimasa dahulu kala, contohnya: kita memiliki warisan dari nenek moyang kita seperti: kastaisme, perkauman, dan sifat kedaerahan. Mempelajari ilmu sejarah dengan sendirinya akan membawa wawasan kita bahkan menolong kita dalam menyelesaikan fakta dasar dari permasalahan yang ada.
Ilmu politik akan samar bila tidak disertai dengan sejarah, dimana sejarah juga akan terlihat pincang bila tidak diiringi dengan ilmu politik. Kedua ilmu tersebut memiliki suatu keterkaitan yang tidak mungkin dipisahkan. Lebih jelasnya setiap sejarah pasti diiringi dengan sang hero atau nama- nama pemikir terdahulu, dimana ilmu politik mengupas segala bidang perkembangan suatu negara, dimana hal ini dikategorikan sebagai sejarah.
D. Sejarah
dan Psikologi
Salah
satu ilmu yang membantu dalam pengkajian sejarah adalah Psikologi. Psi kologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat dan watak manusia. Hal ini kemudian
digunakan oleh sejarawan untuk mengetahui kelakuan manusia pada masa silam.
Dengan bantuan ahli psikologi maka dapat diungkap tentang sifat dan watak
manusia masa lampau. Adapun arti psikologi dalam pengkajian sejarah terbagi
menjadi dua yaitu psikologi dapat membantu dalam memahami kelakuan dan ciri
khas suatu kelompok dengan lebih baik. Ilmu psikologi dapat membantu seorang
sejarawan untuk menjelaskan kelakuan individu-individu pada masa silam. Pada
bagian pertama digunakan istilah "sejarah mentalitas". Sedangkan
bagian kedua disebut pengkajian sejarah yang berpsikologi.
E. Hubungan Geografi dengan Ilmu
Sejarah
Geografi dapat dipakai dalam membantu penelitian
sejarah. Caranya dengan usaha menelaah kondisi geografis dari wilayah yang
bersangkutan di masa lampau. Dengan menggunakan metode khusus dipelajari dengan
seksama “the setting of human activities” dengan rincian tata kerja:
melokalisasikan panggung sejarah tersebut, kemudian mempelajari sejauh mana
kondisi lingkungan alam disitu telah mempengaruhi kegiatan manusia dalam
menggerakkan jalanya sejarah (N. Daldjoeni, 1995: 4). Dengan demikian geografi
memegang peranan penting dalam sejarah, karena sangat mempengaruhi jalanya
sejarah. Hal ini terkait dengan unsur sejarah yang berupa spasial atau
tempat suatu peristiwa sejaraj terjadi. Ilmu sejarah sebagai suatu telaah
manusia harus memperhitungkan unsur ruang selain waktu. Dengan mendalami
pengetahuan geografi, sejarawan dapat mendalami latar belakang geografis dari
sejarah.
Menurut William L Thomas (ed) (1970, 78) studi
geografis atau penelaahan suatu wilayah mengutamakan mengapa suatu hal ada
disitu, bukan sekedar dimana, dan bagaimana sampainya itu ke situ. Relasi
antara geografi dan sejarah paling banyak digeluti oleh sarjana di Prancis.
Disana studi regional selalu diartikan sebagai penelaahan terhadap tempat dan
penghuninya. Adapun faktor-faktor geografis yang terpenting ada tiga yakni:
posisi, iklim, dan morfologi bumi. Tiga hal itu tidaklah menentukan manusia
manjadi “agent of change”. Suatu bentang alam (landscape)
sebagaimana adanya sekarang, telah mengalami pengubahan terus menerus oleh
kegiatan manusia di sepanjang masa.
Dengan menelaah suatu wilayah geografis dapat
diketahui seluk beluk cara manusia dari abad ke abad telah memanfaatkan berbagi
kesempatan yang ditawarkan oleh lingkungan geografis kepadanya. Lain daerah
akan lain pula pernyataan budaya materiilnya. Demikian pula budaya rohaninya.
Perbedaan itulah yang dapat disebut sebagai dokumen sejarah (adanya perubahan/
perkembangan). Suatu wilayah jadinya dapat bersaksi tentang timbul dan
tenggelamnya suatu peradaban suatu masyarakat. Sejarawan sehubungan dengan itu
diharapkan benar-benar mengerti peranan iklim serta sumber daya alam setempat
didalam ia menlaah sejarah wilayah yang bersangkutan, atau didalam ia membatasi
kegiatan manusianya. Menyebarkan agama Islam dari jazirah Arab ke lembah Nil,
dan Eufrat-Tigris, serta pantai utara Afrika bertalian erat dengan boyongan
bangsa-bangsa Arab serta budayanya sebagai akibat dari proses dedikasi,
yakni pengeringan gurun dan stepa-stepa di Timur Tengah (E Hutington, 1959: 2003).
Geografi sejarah adalah studi tentang manusia, fisik, fiksi geografi, teoritis, dan "nyata" dari
masa lalu. Studi geografi sejarah
mempelajari berbagai macam isu dan topik. Sebuah tema umum adalah studi
tentang geografi dari masa lalu dan bagaimana perubahan tempat atau daerah
melalui waktu. Geografi sejarah banyak mempelajari pola geografis melalui
waktu, termasuk bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan mereka, dan
menciptakan landskap budaya. Geografi Sejarah berusaha untuk menentukan
bagaimana fitur budaya dari berbagai masyarakat di seluruh planet muncul dan
berkembang dengan memahami interaksi mereka dalam lingkungan setempat
sekitarnya.
titanium glasses - A Practical Analysis and Analysis
BalasHapusStainless steel, titanium 4000 made citizen super titanium armor in Japan, weighs roughly 4 ounces — but how to get titanium white octane its weight will increase over time. In this test, titanium rod in leg it titanium i phone case will add to the